Cyberspace atau dunia maya adalah kebalikan dunia nyata. Meskipun sebenarnya tidak sungguh-sungguh khayalan ataupun bayangan saja. Karena di sana kita tetap bisa bertemu dengan semua relasi kita yang ada di dunia real.
Tujuan saya berinteraksi di dunia maya, awalnya adalah untuk mencari sahabat dan kawan lama, yang sulit saya hubungi dalam koneksi real. Dan, tujuan itu sudah terbukti berhasil dicapai. Tetapi ternyata ada efek sampingnya juga. Di dumay, teramat mudah berhubungan dengan orang yang tadinya sama sekali tidak kita kenal. Bukan hanya sekedar berkenalan, tapi juga ngobrol, bertukar cerita termasuk juga membangun jaringan bisnis, bisa dilakukan di sini.
Meskipun butuh banyak kearifan dalam berinteraksi di sana, memang menarik juga untuk punya jalinan pertemanan di dunia maya. Karena hampir semua kesulitan komunikasi yang dialami di dunia nyata, bisa dipangkas di sini. Bila di lingkungan pergaulan nyata, kita agak malu untuk sekedar bertegur sapa dengan orang asing, tidak demikian yang terjadi di dumay. Siapa pun dengan mudahnya melakukan hal-hal tersebut.
Khusus untuk saya, karena menghargai ikatan komitmen yang sudah ada, punya batasan sendiri dalam berinteraksi di dunia maya. Sebenarnya, tak ada larangan untuk bersahabat dengan siapa saja, baik pria atau pun wanita. Tetapi, berkenaan dengan teman dumay laki-laki, ada warning khusus yang membatasi. Kecuali untuk interaksi bisnis, teman lama atau peningkatan keterampilan, saya memang menutup diri untuk hanya sekedar berteman dan berbincang tanpa aturan.
Nah, sehubungan dengan teman dunia maya ini, terkadang memang penasaran untuk menjumpainya dalam interaksi nyata. Apalagi kalau ada even-even yang mendukungnya. Tetapi jika hanya sekedar untuk berjumpa dan berbincang berdua, sepertinya tidak pernah hadir dalam benak saya. Karena, tentu saja akan butuh tidak hanya dana tapi juga waktu untuk merealisasikannya.
Kalau mau dihitung, sebenarnya banyak juga yang minta pertemanan kepada saya. Tetapi, tentunya tidak semua akan saya konfirmasi begitu saja. Lagi-lagi ada aturan yang saya terapkan sendiri untuk menyeleksinya. Beberapa kriteria utama, yaitu :
Punya akun sosial media yang jelas
Kejelasan akun sosial media ini, artinya nama akunnya jelas. Tidak dengan nama yang aneh-aneh atau dengan bahasa yang tidak sopan. Punya profil yang jelas. Meskipun, tidak perlu terlalu detil, paling tidak membuat saya mengerti status dan sedikit bocoran aktivitasnya. Juga punya foto profil, atau paling tidak foto kegiatan yang benar-benar merupakan aktivitasnya.
Untuk menentukan kebenaran akun ini, tentu saja berarti saya akan mencari tahu profilnya, mengamati para temannya, membaca postingan-postingannya dan semua interaksinya di sana. Tak ingin saya mengulangi kesalahan yang sama, saat begitu saja menerima perkenalan dan berinteraksi dengan orang yang sama sekali belum saya kenal, yang ternyata berujung penipuan.
Jadi punya akun sosial media yang jelas adalah pintu pertama untuk menyeleksi para sahabat dunia maya saya.
Tulus dan Benar-benar Berniat Bersahabat
Perkembangan duni maya sekarang ini memang bisa dan bahkan sudah dimanfaatkan untuk keuntungan bisnis pribadi juga. Dan saya pun bisa menerima hal seperti itu. Namun, saya juga punya aturan yang sama sekali tidak boleh dilanggar. Bila pun ingin menawarkan bisnis, silahkan dilakukan dengan baik-baik, wajar dan tidak memaksa. Juga tidak dilakukan sekaligus setiap hari. Artinya, setiap waktu postingan bisnisnya selalu ada di dinding saya. Sangat menyebalkan rasanya… 😣
Sungguh memang tidak nyaman, saat menyadari bahwa saya hanya sekedar menjadi target bisnis bagi orang yang kenal pun tidak dengan saya. Jadi, bila ini sudah terlalu berlebihan untuk saya terima, dengan ringan hati biasanya langsung saya hapus pertemanan dengan tipe orang seperti ini…
Punya Etika Pertemanan yang Baik
Etika memang tidak pernah disuarakan. Tapi ini adalah indikator seseorang itu dinilai bijak. Dan ternyata, begitu banyak yang tidak paham sama sekali dengan ketentuan ini. Di antara etika yang saya maksud adalah, etika bertanya dan berkomentar. Mungkin tidak masalah, bila saya dan dia memang berteman pula di dunia nyata. Tetapi, ada beberapa pertanyaan yang kadang membuat saya langsung menutup perbincangan atau bahkan yang lebih ekstrim lagi, dengan menghapus pertemanan. Karena pertanyaan yang jawabannya sudah ada dalam uraian profil saya, hanyalah kesia-siaan dan pemborosan waktu untuk menjawabnya.
Selain itu juga ada etikanya ketika berteman dengan wanita bersuami atau pun laki-laki beristri. Paling tidak, kalau memang itu murni pertemanan, kita harus ikut menjaga perasaan suami atau istrinya. Sehingga pertemanan kita di dunia maya pun bermanfaat dan menimbulkan maslahat untuk semua.
Jadi, itu saja kriteria saya untuk teman-teman dunia maya. Semoga nyaman berinteraksi dengan saya, ya… 😊
No Responses