PARAGRAF PALING BERKESAN

PARAGRAF PALING BERKESAN

Tantangan menulis hari kelima, adalah menulis paragraf yang sangat ingin aku tulis dari buku yang berada paling dekat di sampingku. Karena target bulan ini adalah penyelesaian buku tunggalku, sudah pasti buku-buku yang ada dalam jangkauanku, adalah bacaan untuk referensi proyekku. Salah satunya adalah Tuhan, Maaf, Kami sedang Sibuk karya Ahmad Rifa’i Rif’an yang diterbitkan oleh Quanta.

Paragraf yang sangat ingin aku tulis dari buku ini, ada di halaman 15 :

Hari ini, sebelum beranjak tidur di malam hari, sejenak tanyakan pada diri:

Andaikan ini tidur terakhirku, sudah siapkah aku menghadap Tuhan dengan diri saat ini?
Andaikan ini hari terakhirku, dosa apa yang sangat ingin aku mintakan ampun pada-Nya?
Andaikan ini hari terakhirku, amalan apa yang aku yakin sanggup menyelamatkanku di alam Barzah
Andaikan ini hari terakhirku, karakter apa dalam diriku yang membuat Tuhan mencurahkan rahmat-Nya padaku?

Aku ingin menuliskannya kembali, karena membacanya saja sudah menggetarkan hatiku, mengharubirukan perasaanku, membeningkacakan mataku dan mengaduk-aduk pikiranku.

Aku berhasrat menggoreskannya lagi, sebab paragraf ini memiliki makna teramat dalam buat diri. Menggambarkan segala kerisauan, keresahan sekaligus pengharapan tertinggi terhadap Sang Penentu takdir hidup ini.

Aku mendambakan mencatat paragraf ini kembali, agar semua getaran rasa yang menjelma saat membacanya, bisa menghidupkan lagi penjaga hati yang mungkin sedang mati suri.

Aku berkeras hendak menyusun kalimat demi kalimat ini lagi, supaya tiap wacana yang tersurat akan selalu terpatri dalam ingatan. Menguatkan lagi mekanisme introspeksi diri yang mungkin melemah seiring menurunnya standar nilai diri. Dalam usaha mengingat lagi, setiap kesungguhan hati menjiwai semua jalan hidup yang harus kulakukan.

Karena menuliskannya lagi, berarti melatih ujung jari sekaligus rasa hati, memaknai setiap kata yang tersurat, menyimpannya dalam memori, sebagai harta yang mengayakan jiwa dalam menyusun tulisan yang sarat hikmah…

Majalengka, 15 Maret 2017