Sumber: Dokumentasi Pribadi
Ini novel kedua yang selesai saya baca di pekan kedua Bulan Mei 2021. Amazing juga sih, kayaknya gegara kesambet badge reading challenge yang digelar KLIP pekan lalu. Dan itu membuat saya semangat melanjutkan rencana jadwal membaca yang selalu saya susun mengiringi jadwal menulis.
Masih novel karya Tere Liye. Juga masih cerita serial tentang dunia paralel yang science fiction. Sebenarnya buku-buku yang saya kebut baca ini, sudah beberapa bulan lalu teronggok di rak pohon, menanti dilirik untuk dikebet dan dibaca, eh. 😃
Membaca buku “Selena” ini membuat saya teringat kisah yang hampir mirip dengan ini, yaitu tentang keseharian seorang anak badung, si kembar dan cerita Malory Towers karya Enid Blyton. Semua buku tadi berkisah tentang pengalaman menjalani harian di sekolah berasrama, yang terjadi di wilayah berbeda.
Memang mengasyikkan membaca petualangan seperti ini. Membuat ingatan pun melayang ke masa puluhan tahun silam ketika menjalani keriuhan suasana sekolah.
Tidak Penting Kondisi Saat Kamu Lahir
Tokoh dalam cerita ini adalah Selena, seorang gadis yatim piatu dari suatu wilayah yang dikenal sebagai Klan Bulan. Jangan tanyakan di mana letak Klan Bulan ya, sebab ini hanya ada dalam imajinasi penulis.
Selena memang yatim piatu yang miskin. Tetapi kemiskinan ini, tidak berpengaruh pada apa yang bisa dia lakukan ketika sesuai wasiat ibunya harus menemui pamannya yang tinggal di kota. Apapun yang dialami Selena saat kecil di desa yang sepenuhnya miskin, ternyata tidak membuatnya terus bermental serupa. Dan meskipun memang butuh perjuangan keras, tetapi benar-benar cuma butuh tekad dan semangat pantang menyerah untuk mewujudkan semua keinginan Kita.
Begitu juga dengan Selena. Kondisi miskin yang dijalaninya, saat kecil malah menjadi kekuatan baginya untuk berubah. Jadi, jangan berkecil hati jika memiliki masa lalu yang sama, sebab masa depan, Kita sendiri yang harus mengusahakannya.
Tekad Kuat dan Semangat Berjuang untuk Mencapai Tujuan.
Tujuan untuk menjadi yang terbaik, membuat Selena selalu bersungguh-sungguh belajar dan melakukan sesuatu. Dimulai dari membaca semua materi pelajaran yang ribuan jumlahnya, latihan bertarung yang tiada habisnya, juga dalam mengerjakan semua tugas yang diberikan.
Mendapat hasil terbaik kedua tidak menjadikan Selena berpuas diri. Dia menerapkan target menjadi yang terbaik kembali dan bertekad mewujudkannya.
Hasil tidak Pernah Mengkhianati Proses
Ini quote yang selalu saya suka, bahwa setiap pencapaian selalu berbanding lurus dengan upaya yang dilakukan. Jika ingin sukses menjadi yang terbaik, maka lakukan Upaya terbaik.
Seperti ini juga hikmah yang bisa saya ambil setelah membaca buku Selena. Hikmah untuk selalu bersungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu dengan kemampuan terbaik yang kita miliki. Sebab, hasil yang akan Kita dapatkan tidak akn melenceng jauh dari yang Kita usahakan.
Mendapat Hikmah dengan Cara Menyenangkan
Yup, salah satu benefit dari membaca cerita fiksi yang baik adalah, seringkali Kita mendapat inspirasi, pencerahan atau hikmah pembelajaran dengan cara menyenangkan. Disamping memperoleh hiburan dan bisa sejenak refreshing dari rutinitas harian yang kadang teramat melelahkan.
Itu sebabnya saya sangat suka membaca novel-novel seperti ini. Membuat saya mendapat keuntungan maksimal dengan cara menyenangkan dan efek samping minimal.
Selain Itu, dengan membaca karya penulis yang baik seperti ini, membuat saya bisa belajar tentang banyak hal terkait menulis juga. Yang sangat besar masukannya buat perkembangan keterampilan menulis yang sedang terus saya kembangkan. Meskipun saat ini, menulis novel masih menjadi sebatas rencana buat saya. Tetapi, tidak menutup kemungkinan, suatu hari nanti Saya akan bisa mewujudkannya. Semoga, ya…
No Responses