Si Bodoh yang Dirindukan Dunia

Si Bodoh yang Dirindukan Dunia

Sumber Gambar: SS KBM APP

 

Sekilas Info

Entah kenapa sejak membaca beberapa buku yang ditulis di aplikasi KBM, saya seperti keranjingan membaca novel di sana.

Padahal, saya termasuk yang gemas banget kalau harus menunggu untuk membaca cerita sampai selesai. Sementara, untuk cerita-cerita yang on going memang sedang berlangsung. Artinya saya harus sabar menanti bab-bab baru yang selesai ditulis.

Dan akibat yang lebih menyebalkan lagi, saya harus merogoh kocek lebih banyak lagi, untuk memuaskan keinginan saya membaca cerita-cerita seperti itu.

Namun, dengan menulis resensi ini, mudah-mudahan teman-teman tak harus menghabiskan uang, hanya untuk membaca cerita yang ternyata biasa saja. Jadi, cerita-cerita yang saya baca di aplikasi KBM dan dibuat resensinya bisa dibilang merupakan kisah yang cukup menarik. Sebab saya sanggup membaca satu demi satu bab yang diposting dan mampu mengeluarkan uang untuk top up koin, demi membaca cerita hingga tamat.

Nah, cerita Si Bodoh yang Dirindukan Dunia ini termasuk Salah satunya. Jadi, yuk simak saja resensinya, ya.

Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi

Prolog

Cerita si Bodoh yang Dirindukan Dunia ini ditulis oleh Shining Hahaha/Vi Hasanah. Seorang Dokter yang sekaligus Penulis, atau Seorang Penulis yang berprofesi sebagai dokter, seperti itulah.

Dia merupakan salah seorang Penulis yang termasuk dalam KBM Star dan pernah mencapai posisi KBM Club – Platinum. jadi, kebayang dong, seperti apa kualitasnya?

Cerita si Bodoh yang Dirindukan Dunia terdiri atas 35 bab. Lumayan singkat sih. Jadi, kita tidak harus mengeluarkan koin yang banyak untuk membaca cerita ini hingga selesai. Karena hanya butuh 50-an ribu rupiah untuk membacanya hingga tamat.

Uang segitu, kalau untuk beli novel baru fisik, nggak akan cukup, kan? jadi, ya, lumayan saja kalau bisa membacanya di sini.

Sinopsis

Tokoh cerita yang bernama Stovia tetapi biasa dipanggil Pia ini, merasa bodoh sebab sering melupakan apa yang baru saja diajarkan oleh gurunya atau dikatakan teman-temannya. Jadi, dia selalu mencatat semua yang dirasakan, dialami dan dipelajari dalam buku. Sehingga puluhan buku yang dimiliki Stovia sejak dia bisa menulis, yang berisi semua kegiatan kesehariannya.

Uniknya, meskipun dia memiliki kelemahan dalam ingatan, keluarganya–terutama ibunya–selalu berusaha memasukkan Stovia ke sekolah-sekolah ternama, termasuk ke bimbingan belajar paling top di kotanya. Stovia dikelilingi sahabat-sahabat unik, yang selalu mendukungnya bahkan hingga dewasa. Ada Ameera, Alfa, Sisilia juga Bumi.

Ketika semakin besar, ingatannya makin lemah, sehingga butuh diperiksa ke rumah sakit besar di ibukota. Ternyata, Penyakit yang diderita Stovia begitu parahnya. Sampai-sampai semua keluarga harus berkorban dan pindah ke ibukota demi pengobatannya.

Benar-benar dramatis membaca cerita ini. Teman-teman bisa menemukan kelanjutan kejutannya di sini

Beberapa Kelebihan yang Ada Dalam Cerita Ini

Beberapa kelebihan yang bisa saya temukan dalam cerita ini, adalah

1. Judul yang Unik

Saat membaca judulnya, saya benar-benar tertarik, kenapa judulnya si Bodoh? Bodoh seperti apa? Apakah bodoh dalam.tanda kutip, atau Bodoh yang sebenarnya? Itulah beberapa pertanyaan yang langsung muncul, yang menandakan betapa penasarannya saya membaca cerita ini sampai tamat.

2. Ceritanya Sederhana namun Menarik

Yup, setelah membaca hingga tamat, saya menjadi sadar, sebenarnya cerita ini sederhana saja. Seperti cerita kebanyakan. Namun, karena ditulis dengan gaya berbeda, jadi tampak kompleks dan terbarukan.

3. Memiliki Nasehat Hidup

Seperti fungsi dari sebuah tulisan yang baik, ia seharusnya bisa memberi hikmah tentang perjalanan hidup manusia. Begitu juga dengan kehidupan si Bodoh Stouvia ini. Hidupnya sarat dengan hikmah yang bisa diambil. Tentang penerimaan terhadap takdir, kesabaran, kesetiaan dan perjuangan untuk mengejar impian.

Penutup

Begitulah. meskipun 3 purnama telah berlaku sejak saya menamatkan kisah ini, poin ceritanya, tidak pernah saya lupa. Sebab Ada beberapa petikan kalimat, yang begitu mengena dan tersimpan kuat di memori.

Saya tak akan heran, jika suatu waktu nanti, menyaksikan cerita ini dalam bentuk film layar lebar. sungguh, tema dan ceritanya memang pantas untuk diangkat ke sana.

banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.