ketika hanya kenangan yang tertinggal,
selalu kenangan terbaik yang benar-benar tidak terlupakan,
yang akan menjadi jiwa dan memberi warna dalam semua langkah kami selanjutnya.
Dan itu benar-benar berharga…
- – Alifadha Pradana –

Karyaku4
Sejujurnya, saat bapak masih hidup, aku tidak terlalu mengidolakannya. Karena menurutku, jalan hidup yang beliau pilih begitu luar biasa dan rumit untuk dijalani. Dengan tiga istri (yang semuanya sah dan masih hidup) serta sepuluh anak yang harus dihidupi, benar-benar butuh fisik sekaligus psikis prima untuk menjalaninya. Dan buatku, bukan pilihan yang layak untuk diikuti. (Apalagi, aku juga bukan seorang laki-laki…J)
Kehidupan keluarga poligami memang bukan cara hidup yang umum di masyarakat ini, tetapi aku tidak akan malu untuk mengakuinya. Karena walau mungkin cara bapak menjalaninya tidak terlalu sesuai syariah, namun tetap saja beliau menempuh jalan yang diakui oleh hukum agama maupun hukum negara. Dan meski bapak berkedudukan sebagai aparatur negara, saat itu masih berlaku hukum yang membolehkan memasukkan semua istrinya ke dalam daftar anggota keluarga. Jadi begitulah, dalam keluarga seperti itu, aku lahir dan tumbuh…
Seperti yang mungkin sudah diduga orang, kehidupan keluarga kami tentu saja tidak seperti keluarga nabi kita yang begitu ideal. Ada banyak hal yang sering aku komplain dari tindakan bapak memperlakukan kami. Namun dari semua kekurangan yang ada, sebenarnya “keluarga besar” kami bisa dianggap cukup rukun, sebagai satu keluarga. Saat lebaran misalnya, kami semua berkumpul di rumah “ibu pertama” (maksudnya, istri bapak yang pertama), untuk menikmati kemeriahan idul fitri bersama seperti keluarga lain pada umumnya. Atau saat liburan, terkadang kami juga bepergian ke tempat wisata bersama-sama. Juga di waktu-waktu tertentu, ada kalanya, “mbak, mas dan adikku yang lain” datang dan menginap di rumah, hanya untuk berlibur dan menghabiskan waktu bersama kami (ibu, aku dan dua orang adikku, yang semuanya perempuan). Memang unik, jalan hidup yang aku lalui, yang sudah pasti tidak mungkin ditemui di keluarga yang lain.
Lalu, kehidupan terus berlanjut.
No Responses