Esai adalah suatu tulisan yang menggambarkan
opini penulis tentang subyek tertentu yang coba dinilainya.
~ Wikipedia Indonesia ~
LATIHAN BEROPINI OLEH DWI SUWIKNYO
Ini adalah latihan dasar dalam menulis esai, yakni kita menentukan sikap atas sebuah persoalan. Berikut ini masalah yang saya ajukan untuk latihan kali ini:
1. Siswi yang hamil tidak boleh melanjutkan sekolah dan harus dikeluarkan dari sekolahnya.
2. Siswi yang hamil boleh tetap sekolah dan tetap diperlakukan secara wajar seperti siswi lainnya.
Kamu setuju yang mana? Yang 1 atau 2? Silakan tuliskan pilihan kamu dan jelaskan alasannya (argumen-argumen) di kolom komentar ya.
PENTING! Semakin banyak argumen yang kamu berikan akan semakin bagus. Itu berarti tulisan esai kamu bisa lebih panjang dan lebih meyakinkan pembaca. Silakan dicoba.
#KelasNonfiksi
Sebagai seorang ibu, bila kejadian seperti ini menimpa putri saya, tentu saja ingin pihak sekolah memberikan kebijakan agar dia bisa tetap sekolah dan menyelesaikan pendidikannya. Meskipun dengan kehamilannya, berarti sebagai orang tua, sudah salah dalam memberikan dasar pijakan bagi pembentukan pribadinya. Tapi, tetap saja kesalahan yang satu tidak seharusnya diikuti kesalahan lainnya. Artinya kekeliruan seorang siswi hamil di luar nikah, tidak semestinya dihukum dengan memutus pendidikannya. Sehingga mungkin banyak orang tua berharap, sekolah tetap memberinya kesempatan untuk melanjutkan pelajarannya.
Namun, sekolah sebagai institusi pendidikan, pasti punya aturan yang jelas tentang berbagai hal, termasuk situasi seperti ini, yang harus dipatuhi seluruh penghuni di jaringannya. Dan sebagai orang tua murid, kita juga tidak boleh menutup mata terhadap hal ini. Jadi sebagai warga sekolah yang baik, seharusnya bisa menerima sudut pandang sekolah dalam menilai masalah ini. Pun, bila putusannya akan sedikit merugikan keluarga yang bersangkutan. Karena, pilihan apapun yang diambil, pasti punya konsekuensinya masing-masing. Dan itu tidak hanya mempengaruhi keadaan saat ini, tapi juga akan punya efek jangka panjang, untuk sistem pendidikan ke depannya.
Akhirnya, sebagai subyek masalah, siswi yang hamil pun, tidak bisa dikesampingkan dan dianggap tidak berkepentingan. Meski banyak aturan yang sudah dilanggarnya, ia tidak boleh dipojokkan apalagi dikucilkan begitu saja. Dia memang bersalah. Tapi cukuplah itu saja dulu yang dibebankan terhadap nya. Karena, bila tudingan-tudingan beruntun menghantamnya, akan sangat memengaruhi kehamilannya, yang selanjutnya juga bisa berimbas pada banyak masalah lain, seperti bunuh diri, kehamilan bermasalah, kematian bayi dan ibu hamil dan pembentukan generasi yang lemah dalam segala hal.
Jadi, banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam mencari penyelesaian suatu masalah. Ada baiknya semua pihak yang berkepentingan termasuk masyarakat umum, berkepala dingin dalam mengambil keputusan. Karena apapun itu, pasti tetap ada pihak yang merasa dirugikan. Dan lebih baik lagi, bila keputusan yang diambil sudah memberikan pertimbangan dan jalan keluar lain untuk setiap dampak yang sudah diperkirakan. Kalaupun pada akhirnya tetap ada kerugian yang harus ditanggung, itu akan bisa diterima dengan hati lapang…
No Responses