Mengaspal Jalan Menjadi Seorang Writerpreneurs

Mengaspal Jalan Menjadi Seorang Writerpreneurs

 

 

Jangan tanggung-tanggung mendalami sebuah profesi. Kuasai semuanya. Pun ketika memutuskan menjadi penulis. Kuasai keterampilan menjadi penulis sekaligus sebagai editor, selaku publisher dan serupa marketer dari karya tulis yang Kita hasilkan. Sehingga kita akan berhak disebut seorang writerpreneurs.

~ Alifadha Pradana ~

Pernah mendengar istilah writerpreneurs atau writerpreneurship — saya lebih suka menulis writerpreneurs? Saya sendiri pertama kali mengetahui istilah ini ketika membaca buku Kang Arul yang berjudul “A Complete Guide for Writerpreneurship” pada sekira tahun 2014-an.

Waktu itu,  semangat mencari dan membaca buku-buku kepenulisan sedang tinggi-tingginya. Sekarang juga masih, sih, tetapi sudah bergeser ke tema buku yang lebih luas lagi. Semangat tadi membuat referensi buku kepenulisan saya menjadi satu rak sendiri di perpustakaan pribadi.

Hehehe sepertinya saya ngelantur. Oke deh, yuk balik lagi membahas writerpreneurs ini.

Apa itu Writerpreneurs?

 

Menurut buku Kang Arul tadi — dia menggunakan istilah writerpreneurship — adalah seorang penulis yang juga mempunyai kemampuan memasarkan, berkomunikasi dan melakukan promosi. Artinya seorang penulis tidak lagi hanya menulis tok, melainkan juga melakukan aktivitas yang selama ini dianggap sebagai tugas penerbit.

Menurut saya pribadi, untuk menjadi seorang writerpreneurs, sebelum kemampuan marketing, komunikasi dan promosi, dia harus memiliki kemampuan melakukan self editing lebih dahulu. Sehingga sebelum diserahkan ke penerbit atau memilih untuk menerbitkan sendiri, hasil karyanya tadi sudah dikemas dalam bentuk yang layak baca dan layak terbit.

Berat, ya? Benar sekali. Dengan begitu banyaknya penulis-penulis baru yang bermunculan, kita harus menyiapkan diri memiliki nilai lebih agar bisa bertahan menjadi seorang penulis. Bahkan jika mau lebih tinggi lagi, sebagai seorang writerpreneurs, dia harus menyiapkan diri untuk menjadi seorang selebritis juga. Yang ucapan, aktivitas dan setiap sisi kehidupannya menjadi sorotan publik.

Keren, kan? Yup, bagi mereka yang senang dengan popularitas, poin lebih ini menjadi bonus tambahan istimewa yang akan menyemangati. Tetapi, bagi yang karakternya tertutup, mungkin akan menjadi gangguan yang merepotkan.

Apapun efeknya, menurut saya, seperti itulah dunia seorang writerpreneurs. Yang sedikit menggiurkan sekaligus mendebarkan.

Kemampuan yang Dibutuhkan untuk Menjadi Seorang Writerpreneurs.

 

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, seorang writerpreneurs tidak hanya mampu menulis, tetapi harus mampu juga melakukan beberapa aktivitas yang selama ini dianggap sebagai kewajiban dari penerbit.

Kemampuan-kemampuan  itu adalah :

1. Self Editing

 

Selama ini, sebagai penulis saya selalu berpikir tanggung jawab mengedit tulisan adalah tugas seorang editor. Tetapi, ternyata Saya salah.

Meskipun di sebuah  penerbitan tulisan kita akan dikoreksi lagi, tetapi kebanyakan penerbit lebih suka memeriksa dan mengoreksi tulisan yang lebih rapi dan minim typo (kesalahan ketika). Sehingga menjadi tugas berikutnya dari seorang penulis setelah menyelesaikan karyanya adalah melakukan self editing.

Dalam self editing ini kita sebagai penulis bisa mengecek ulang setiap kata agar tidak salah ketik. Termasuk memeriksa kesinambungan antar kalimat dan antar bab.

Semua keterampilan ini memang membutuhkan jam terbang sendiri untuk membiasakannya. Tetapi, seiring semakin seringnya menulis, akan makin membuat kita terbiasa melakukan self editing ini.

2. Menentukan Penerbit

 

Kemampuan berikutnya sebagai seorang writerpreneurs adalah menentukan penerbit mana yang akan mendapat kepercayaan menerbitkan tulisannya. Kemampuan ini susah-susah gampang. Artinya kita harus mengetahui lebih dahulu karakter tiap penerbit. Sehingga naskah kita akan lebih mudah menemukan pemiliknya

Selain memantau peluang dipublikasikan penerbit mayor, seorang writerpreneurs bisa memilih opsi menerbitkan sendiri. Maksudnya tentu bukan membuka penerbitan sendiri, melainkan bekerjasama dengan sebuah penerbitan indie untuk mencetak dan mengurus izin edarnya.

Banyak penerbitan indie yang bagus yang bisa diajak bekerja sama. Salah satunya adalah Penerbit Azkiya Publishing yang biasa menjadi mitra penerbit saya dan teman-teman yang tergabung di Komunitas easy writing

 

3. Kemampuan Marketing

 

Kemampuan memasarkan karya sendiri merupakan bonus yang dicari banyak penerbit. Artinya penulis yang juga handal memasarkan karyanya sendiri biasanya lebih bernilai dan dicari penerbit ketimbang mereka yang hanya bisa menulis.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memasarkan karya Kita. Di era teknologi digital sekarang, sosial media menjadi sarana ampuh untuk memasarkan karya. Saya sendiri beberapa kali memasarkan buku antologi melalui sosial media yang dimiliki. Dan itu lumayan efektif juga.

Atau bisa juga dengan membentuk tim marketing sendiri, dengan menawarkan komisi penjualan tentunya. Cara ini digunakan oleh beberapa penulis yang memang sudah memiliki nama besar.

 

4. Kemampuan Berkomunikasi

 

Sebenarnya sebelum bisa menulis, Kita harus menguasai kemampuan berkomunikasi ini. Tetapi kenyataannya banyak penulis yang tidak menguasai kemampuan berkomunikasi ini.

Bekomunikasi di sini artinya dia bisa menjelaskan semua hal terkait buku yang ditulisnya. Termasuk dalam kemampuan ini adalah menjalin komunikasi dengan para pembaca juga para kritikus hasil karya.

 

5. Kemampuan Promosi

 

Menurut KBBI promosi adalah perkenalan. Dalam kaitannya dengan writerpreneurs kemampuan promosi adalah kemampuan memperkenalkan hasil karya ke publik atau masyarakat, sehingga mereka tertarik untuk membelinya.

Kemampuan promosi yang baik jelas membantu banyak pemasaran buku yang diterbitkan. Sehingga kemampuan ini juga layak bahkan seharusnya dimiliki oleh setiap penulis.

Logikanya, jika sang penulis saja tidak tertarik memiliki bukunya sendiri, bagaimana orang lain bisa tertarik? Sehingga penulis yang bisa membujuk orang lain untuk menyukai karyanya dan bahkan ingin memilikinya adalah nila plus plus bukan hanya bagi penulis tetapi juga aset berharga buat penerbit.

 

Mengaspal Jalan Menjadi Seorang Writerpreneurs.

 

Proses dan perjalanan menjadi seorang writerpreneurs memang panjang dan jelas tidak mudah. Apalagi dengan beberapa kemampuan yang harus dimiliki dan dikembangkan terus menerus.

Namun, hal yang paling penting adalah keinginan untuk mengambil langkah awal untuk memulai perjalanan tadi.

Banyak yang sudah membuktikan dari berbagai profesi, begitu kaki sudah melangkah, nantinya tidak akan terasa lagi jauhnya perjalanan yang akan dilalui.

 

Jadi, sudah siap untuk memulai perjalanan? Jangan lupa memasang lukisan kebahagiaan ketika perjalanan ini sudah sampai di ujung. Sebab, gambaran kebahagiaan Itu akan menguatkan sekaligus membuat kita bertahan melakukan perjalanan.

 

 

 

Tags:
banner 468x60

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.