Tantangan menulis hari keempat adalah menceritakan tentang hal paling memalukan dalam hidup, dan berharap semoga tidak akan terulang lagi
Membahas tentang hal memalukan dalam hidup, sesungguhnya merupakan kegiatan menceritakan aib diri sendiri. Dan biasanya jarang dilakukan orang. Tetapi sebagai seorang penulis, aku harus bisa mengemasnya, sehingga bisa menjadi pelajaran bagi orang lain, agar tidak melakukan hal yang sama.
Berbicara mengenai hal memalukan dalam hidup, sebenarnya sudah beberapa kali terjadi. Di antaranya ada yang merupakan akibat human eror, tetapi ada pula yg terjadi karena takdir yang tak bisa kuhindari.
Yang akan aku ceritakan ini merupakan pengalaman tak terlupakan saat belia dulu. Saat itu, aku benar-benar hanya seorang anak yang selalu ingin tahu dan pede melakukan sesuatu. Ceritanya, di rumah, waktu itu banyak tetanggaku yang berjualan bakso keliling kampung. Entah kenapa, aku merasa penasaran melihat mereka mendorong gerobak sepanjang rute berjualan mereka, dan ingin meyakinkan diri apakah aku mampu membawanya.
Jadi, suatu sore, saat membeli bakso di salah satu tetangga yang agak karib dengan keluarga kami, aku memutuskan untuk mencobanya. Ketika aku mendapatkan peluang karena tetanggaku sedang mengambil mangkuk dari pembeli di rumah-rumah sekitarnya, aku pegang gagang gerobak dan mengangkatnya seolah-olah ingin mendorongnya. Tapi, masyaAllah, ternyata berat sekali. Saat mengangkat pegangan gerobak, ternyata aku malah tidak mampu mengendalikannya. Alhasil gerobaknya malah terperosok ke selokan dan dagangan tetanggaku berhamburan. Ketika itu, aku hanya terpaku melihat akibat perbuatanku. Hati kecil sih, ingin rasanya kabur dari tempat itu. Tapi, ibu mengajarkan untuk selalu bertanggung jawab terhadap semua perbuataku.
Pinterest.com
Jadi, setelah minta maaf kepada tetangga, aku berjalan gontai ke rumah dan menceritakan semua pada ibu. Ibu yang mendengar ceritaku, langsung mencari tetangga tadi dan mengganti semua kerugian akibat perbuatanku. Tetangga yang merasa bahwa aksiku tadi hanya semata-mata keingintahuan anak-anak, menolak ganti rugi dari ibuku, meski beliau memaksa. Akhirnya, saat itu juga, aku dipaksa berjanji oleh ibu, untuk tidak akan mengulangi perilaku seperti tadi. Aku sih terpaksa menurut. Tapi, setelah beberapa lama, paling aku sudah lupa lagi dengan janjiku sebelumnya. Tapi satu hal yang bisa kuambil dari polahku tadi, terbukti bahwa gerobak dorong tukang bakso, tidak sebanding dengan tenaga kecilku.
#7daysKF
#membiasakan_menulis
No Responses