Berangkat dari Sebuah Obrolan
“Mas, mau ada yang datang, ya?” Mendadak istriku bertanya.
“Ngga tahu. Emang ada yang bilang mau bertamu ke rumah Kita?”
“Ngga, sih. Tapi dari tadi pagi, kelopak mata kananku berkedut terus. Biasanya kan pertanda akan ada yang datang ke rumah?”
“*#@*$.”
“Mas, siapa keluarga terdekat Kita yang sedang sakit?” Di hari lainnya lagi istriku bertanya.
“Emang siapa yang ngabarin, kalo keluarga Kita ada yang sakit?”
“Ih, Si Mas ini. Ditanya kok malah balik nanya.” Istriku malah cemberut.
“Habis, kamu aneh. Kalo ngga ada yang ngasih kabar, dari mana aku tahu ada keluarga Kita yang sakit?”
“Bukan gitu, semalam aku mimpi, gigiku goyah. Kan kata orang kalo mimpi seperti itu, biasanya pertanda ada keluarga Kita yang sakit. Makanya aku tanya, apakah memang ada keluarga dekat Kita yang sedang sakit?’
Gubrak…
Firasat itu, apa sih?
Siapa yang pernah mendengar atau bahkan melakukan dialog seperti di atas. Yup, sebenarnya perbincangan di atas tidak terlalu aneh, bahkan bisa dibilang sering terjadi.
Memang sudah menjadi budaya di masyarakat Kita, mempercayai hal-hal yang terkadang belum dipastikan kebenarannya, alias hanya mitos. Dan kita seringnya menyebut kepercayaan seperti ini sebagai firasat.
Menurut KBBI Firasat adalah keadaan yang dirasakan (diketahui) akan terjadi sesudah melihat gelagat. Jadi, sepertinya firasat dipercaya sebagai pertanda bahwa ada sesuatu yang akan terjadi.
Berdasarkan artikel yang ditulis Ustadz Ahong di bincangsyariah.com dijelaskan bahwa kata firasat diserap dari Bahasa Arab firasah yang maknanya hati-hati, waspada, pandai dan teliti.
Jadi, sepertinya masih bisa diperdebatkan apakah Firasat bisa dipercaya sebagai pertanda akan terjadinya sesuatu atau tidak.
Beberapa Bentuk Firasat
Ada beberapa jenis firasat yang dipercaya masyarakat sebagai sebuah pertanda
- Gerakan tubuh yang otomatis
- Mimpi
- Kejadian lainnya.
Yuk, Kita bahasa satu persatu.
1.Gerakan Tubuh Yang Otomatis
Ada beberapa gerakan tubuh otomatis yang dipercaya sebagai pertanda sesuatu akan terjadi. Misalnya mata kiri berkedut akan terjadi sesuatu yang membuat sedih: mata kanan berkedut akan kedatangan tamu; telinga berdenging sedang dijadikan perbincangan orang; dan masih banyak lagi.
Seringnya tanda-tanda ini diikuti kejadian yang sesuai, membuat banyak orang mempercayainya. Terlepas, peristiwa tersebut terjadi secara kebetulan atau tidak.
2. Mimpi
Meskipun mimpi dianggap bunga tidur, tetapi ternyata ada beberapa jenis mimpi yang tidak termasuk di dalamnya.
Mimpi gigi goyah dianggap sebagai pertanda bahwa ada kerabat yang sakit. Jika mimpi gigi tanggal atau copot artinya akan ada kerabat yang meninggal. Mimpi pernikahan adalah pertanda sebaliknya, akan ada kematian.
3. Kejadian lainnya
Kejadian lainnya yang sedang berlaku di hari tersebut, apalagi jika berulang, dianggap pertanda tentang kejadian lainnya yang lebih penting.
Kejadian-kejadian yang dianggap pemicu ini di antaranya adalah masakan yang terus menerus gagal dianggap sebagai pertanda akan terjadi musibah. Nasi yang cepat basi, dianggap juga sebagai pertanda akan ada musibah lain yang akan terjadi. Berbeda tema, jika berkali-kali terbentur tanpa sebab, dianggap sebagai pertanda akan kedatangan tamu di hari tersebut.
Apakah Firasat Benar-benar Suatu Pertanda?
Bentuk-bentuk firasat yang dipercaya orang di atas, dianggap aneh dan ngawur? Mungkin saja. Tetapi menurut pengamatan Saya, firasat-firasat di atas tidak serta merta begitu saja dianggap sebagai pertanda. Melainkan karena sudah terjadi ratusan kali dan pada individu yang berbeda. Sehingga akhirnya dipercaya sebagai firasat atau pertanda.
Saya sendiri awalnya tidak terlalu percaya. Tetapi, setelah beberapa kali mengalami mimpi serupa, saya mulai agak hati-hati untuk tidak menggubrisnya sama sekali. Paling tidak, Saya kemudian menjadi lebih hati-hati bersikap atau melakukan tindakan.
Kamu tidak percaya? Silahkan lakukan eksperimen kecil sendiri. Catat beberapa pertanda yang disebut di atas. Dan buktikan, apakah benar sebuah pertanda atau hanya peristiwa lain yang terjadi begitu saja. Pasti akan mengasyikkan dan bisa menjadi pengalaman batin yang mengayakan.
Namun, siap-siap kecewa dengan hasilnya, ya. Sebab, yang namanya pertanda mungkin tidak sama bentuknya pada orang yang berbeda pula.
Akhirnya, apapun yang dipercaya sebagai firasat, sesungguhnya berpulang kembali kepada diri kita sendiri. Karena biasanya terkait dengan pengulangan kejadian serta pengalaman selama beberapa waktu.
Bukan kapasitas Saya untuk melarang kepercayaan seperti ini atau menyetujuinya Tetapi, saya juga percaya, masih banyak proses atau interaksi yang terjadi antara kita dan alam semesta yang belum bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan.
Jadi, percaya saja pada kata hati, yang semoga akan membuat semuanya bisa diterima. Paling tidak oleh diri sendiri.
Referensi:
- Aplikasi KBBI V
- Azzahro, Nadia Fairus. 2021. “Jangan Abaikan Firasat ini, Ahli Spiritual Ungkap Bisa Jadi Kenyataan, Begini Penjelasanya”. 2 Juni 2021. pikiranralyat.com diakses 22 Juli 2021. <https://lingkarkediri.pikiran-rakyat.com/hiburan/pr-671992206/jangan-abaikan-firasat-ini-ahli-spiritual-ungkap-bisa-jadi-kenyataan-begini-penjelasanya>
- Ahong, Ustadz. 2018. “Firasat dalam Hadis Nabi Menurut Ibnu Athaillah” bincangsyariah.com 21 November 2018. Diakses pada 22 Juli 2021. <https://bincangsyariah.com/kalam/ibnu-athaillah-jelaskan-soal-firasat-hadis-nabi/>
- Mahany, Andy Trysandi. 2018. 09 Januari 2018. “Kenapa seseorang bisa punya firasat? Ini penjelasan ilmiahnya” m.brilio.net. 09 Januari 2018 diakses 22 Juli 2021. <https://www.google.com/amp/s/m.brilio.net/amp/ilmiah/kenapa-seseorang-bisa-punya-firasat-ini-penjelasan-ilmiahnya-180109k.html>
No Responses