Time management is an oxymoron. Time is beyond our control, and the clock keeps ticking regardless of how we lead our lives. Priority management is the answer to maximizing the time we have.
John C. Maxwell
Writer Block
Banyak penulis — termasuk Saya juga, sih — yang awalnya punya semangat menggebu-gebu dalam menulis, tetapi di tengah jalan mandek karena berbagai hal. Atau punya keinginan menulis tetapi terbentur waktu yang susah disediakan. Termasuk mereka yang sering mengalami kehilangan ide, mandek untuk meneruskan menulis, mentok — tidak bisa lagi menuliskan kalimat, tidak banyak mengalami kebuntuan menulis dan masih banyak lagi hal lainnya, yang intinya bahwa aktivitas menulis sedang terganggu. Semua tantangan ini sering disebut sebagai writer block yaitu hambatan atau halangan yang sering dikeluhkan oleh (calon) penulis.
Tidak punya waktu merupakan salah satu writer block yang paling banyak dikeluhkan. Maksudnya poin waktu ini bisa menjadi penghambat atau tantangam dalam menulis. Apalagi buat mereka yang menjadikan menulis hanya sebagai kegiatan sampingan atau bukan profesi utama. Sehingga alokasi waktunya pun mungkin hanya sisa atau jika tugas lain selesai ditunaikan.
Alasan ini tampak dari cerita betapa hari-harinya selalu dipenuhi kesibukan pekerjaan, baik pekerjaan kantor maupun urusan rumah tangga. Sehingga tak ada lagi waktu sedikit pun yang bisa disediakan untuk melakukan aktivitas menulis. Namun, apa benar begitu?
Tantangan Waktu
Yup, keterbatasan waktu terkadang menjadi salah satu alasan seseorang sulit menulis. Meskipun sesungguhnya masih bisa digali lagi penyebab sebenarnya dari keterbatasan waktu ini.
Perihal waktu, memang susah-susah mudah buat mengaturnya. Namun, tantangan terkait waktu, hanya satu hal yang harusnya menjadi poin utama perhatian, yaitu bahwa kita lah yang seharusnya menguasai waktu bukan dikuasai oleh waktu.
Menguasai waktu artinya, kita sendiri yang seharusnya mengatur 24 jam yang dimiliki, untuk melakukan semua aktivitas yang kita sukai dan prioritaskan. Artinya kata kuncinya bukanlah terbatasnya waktu, melainkan jenis kegiatan yang akan diprioritaskan untuk dilakukan dengan waktu yang tersedia
Jadi, jika dengan pembagian waktu yang dilakukan masih tidak tersedia porsi untuk menulis, harus dicek lagi rincian aktivitas yang menjadi prioritas untuk dilakukan. Sebab, artinya menulis bukan merupakan kegiatan prioritas. Sehingga kita enggan menyediakan waktu untuknya.
Menguasai Waktu
Saya memang bukan pakar manajemen waktu. Tetapi dari beberapa peran yang saya miliki yaitu sebagai pengurus pusat di salah satu komunitas perempuan terbesar di negeri ini, di samping profesi utama sebagai epidemiolog di salah satu instansi pemerintah, sekaligus bisa tetap menekuni beberapa passion yang diminati, seharusnya bisa menjadi referensi tentang kesuksesan saya membagi waktu. Dan kali ini akan saya bagikan di sini.
Seperti telah disinggung di atas, kunci manajemen waktu yang utama adalah prioritas. Artinya, dengan waktu terbatas yang dimiliki, kita harus bisa memilih kegiatan yang dianggap penting dan disukai untuk diprioritaskan dilakukan.
Kemampuan menentukan prioritas ini tidak serta merta kita kuasai, melainkan butuh pelatihan bertahun-tahun. Saya sendiri pun masih terus belajar melakukan prioritas. Kadang berhasil, tidak sedikit pula mengalami kegagalan. Maksudnya, kegiatan yang tadinya sudah diprioritaskan, karena satu dan lain hal terpaksa diabaikan.
Tips Menguasai Waktu
Beberapa tahun melakukan beberapa teknik pengaturan waktu seperti yang akan dijabarkan di bawah ini, membuat saya sedikit berlega hati bisa menyelesaikan tumpukan tugas dari beberapa peran yang Saya ambil. Dan itu merupakan kesuksesan kecil juga buat saya. Yuk, cek satu persatu, dan periksa apakah bisa berjalan juga buat kamu.
1. Buat Agenda Fleksibel Berdasar Kandang Waktu
Mungkin ada yang melakukan teknik lain untuk pengaturan waktu. Tetapi saya mulai melakukan ini sejak hampir dua puluh tahun lalu ketika mulai menjadi PNS. Mungkin tidak sekomplit agenda yang ada di flyer. Tetapi saya sudah biasa menyusun kegiatan yang akan dilakukan dalam sehari, sepekan sampai satu bulan.
Hal yang mungkin cukup sulit adalah konsisten dengan penyusunan ini. Saya pun masih terus berproses melatih konsistensi dalam mematuhi jadwal yang sudah Saya buat sendiri.
2. Buat Kalender Bulanan
Kalender bulanan akan sedikit memudahkan kita menentukan target untuk setiap peran yang diambil. Buat target yang smart — Spesifik, Measurements, Achievable, Realistic dan Time Limit. Penjelasan tentang ini, mungkin akan saya bahas lain kali ya.
3. Buat Skala Prioritas dari Tanggung Jawab di setiap Peran yang Diambil
Hmmm… ini lah poin utama dari setiap teknik pengaturan waktu yang Saya ketahui. Sebab, sebagus apa pun tekniknya tanpa kemampuan memprioritaskan kegiatan, kemungkinan besar pengaturan waktunya akan berantakan juga.
Banyak buku-buku yang bisa dibaca untuk melatih keterampilan membuat prioritas ini. Mungkin, akan saya bahas juga sewaktu-waktu nanti. Tunggu saja tanggal mainnya ya.
4. Buat Checklist Pekanan untuk Melatih Komitmen dan Konsistensi
Checklist Pekanan ini akan membantu menyusun daftar kegiatan yang harus diselesaikan dalam satu pekan. Pengambilan waktu pekanan akan memberi kita waktu buat lebih cepat mengurangi tumpukan tugas yang harus dikerjakan
5. Bahagia melakukan setiap aktivitas yang sudah kita prioritaskan.
Bahagia dalam melakukan sesuatu termasuk ketika mengerjakan aktivitas yang sudah dipilih dan diprioritaskan wajib hukumnya. Jika tidak bahagia melakukannya, kita hanya akan mempersulit diri sendiri. Sebab, sudahlah kita tidak bahagia, pekerjaan kita pun mungkin akan butuh waktu lebih lama untuk diselesaikan.
Meskipun tips di atas sudah bertahun-tahun dikerjakan, saya tetap tak bisa menjamin bahwa ini merupakan yang terbaik. Sebabnya adalah banyak faktor-faktor luar yang ikut memengaruhi keberhasilannya. Sehingga mungkin yang terbaik adalah mengambil yang sesuai di sana sini dan membuat versi kita sendiri.
Referensi:
- Quote diambil dari https://www.brainyquote.com/authors/jackie-robinson-quotes
- Flyer manajemen waktu adalah dokumentasi pribadi
No Responses