Membaca adalah aktivitas multifungsi Mencari informasi, hiburan
sekaligus obat pikun.
~Alifadha Pradana~
Baru ingat bahwa hari ini diperingati sebagai hari buku, ketika membuka FB. Di sana banyak postingan mengenai peringatan hari buku ini. Tetapi, bukan ikut-ikutan jika Saya menulis postingan ini. Yah, hitung-hitung sebagai apresiasi kesukaan Saya terhadap buku.
Antara Bookworm dan Book Addict
Hmmm… saya suka banget dengan buku. Setiap punya uang lebih, pasti sebagiannya Saya alokasikan untuk membeli buku. Baik buku baru maupun untuk melengkapi koleksi buku karya pengarang kesayangan. Termasuk mengunjungi setiap pameran buku, jika memungkinkan. Sehingga tidak aneh jika di rumah punya perpustakaan pribadi, yang bahkan oleh seorang teman penulis disebut lebih komplit dari rumah baca.
Saya memang penyuka buku, terutama buku fiksi, khususnya lagi cerita thriller, detektif dan mistery. Jadi koleksi buku Saya memang didominasi ini, meskipun banyak juga buku nonfiksi yang masuk kategori pengembangan pribadi dan how to.
Apakah Saya membaca semua buku ini?
Ingin sekali menjawab iya. Tetapi kenyataanya, masih banyak buku yang tetap pada kondisinya saat dibeli. Masih segelan, maksudnya. Biasanya ini terjadi pada buku-buku yang Saya beli saat menghadiri pameran buku dengan diskon fantastis. Jadi, seperti orang jalap, Saya memborong buku-buku tadi. Apalagi jika banyak buku favorit di dalamnya. Apalagi jika dananya tersedia. Sehingga buku-buku ini akan saya baca bergantian dengan waktu tidak terbatas. Dan karena pameran seperti itu — dengan diskon gede-gedean — sering diadakan dan kerap Saya hadiri, akibatnya buku-buku dengan status borongan makin menumpuk, membuat antrian untuk membaca Buku kategori ini makin panjang.
Jadi, saya benar-benar tidak yakin, termasuk bookworm di kutu buku atau Book Addict yang pecandu buku.
Baca juga 13 Macam Julukan untuk Pecinta Buku
Antara Membaca dan Menulis
Fungsi buku buat saya bukan hanya sebagai bahan bacaan, melainkan juga bahan referensi atau rujukan dalam menulis. Baik menyusun laporan kegiatan untuk tugas utama di ranah publik saya, atau membuat tulisan antologi yang akan diterbitkan.
Yup, Saya sedang – masih dan akan terus menjalani proses pembelajaran menjadi penulis Profesional — atau lebih tepatnya writer preneur — karena ini merupakan finish line Saya. Jadi, tentu saja membaca dan menulis selalu masuk dalam jadwal harian saya. Ini harga yang harus Saya bayar untuk menyeriusi dunia penulisan. Ngga percaya? Nih, simak sendiri dari jadwal harian yang sudah Saya perbarui lagi.
Selanjutnya, Tinggal Komitmen dan Konsisten saja
Yup, setelah menyukai aktivitas membaca, kemudian memasukkannya dalam jadwal harian, hanya tinggal berkomitmen dan konsisten melakukannya secara rutin. Namun, sayangnya kata komitmen dan konsisten ini tidak semudah melafalkannya. Butuh tekad kuat dan pantang menyerah buat mewujudkannya.
Untuk memperbesar keberhasilan melakukan komitmen dan konsistensi ini, bisa meminta bantuan aplikasi atau bergabung ke dalam grup yang bisa saling mengingatkan. Ada banyak jenis aplikasi yang bisa dipilih dan beberapa grup literasi yang dapat dijadikan tim bantuan. Apapun yang dipilih, pastikan finish line-nya adalah seperti judul artikel ini, Menjadikan Membaca (dan Menulis) Seberharga Makan untuk Menopang Hidup
Bagi Saya, aplikasi yang dipilih supaya tetap komitmen dan konsisten menjalani aktivitas membaca dan menulis, adalah dengan menggunakan aplikasi to do list yang Saya buat manual juga dituangkan dalam Colour Note ditambah Kalender yang sinkron ke berbagai akun Saya. Sedangkan grup yang menjadi tim dukungan saya adalah KLIP (Kelas Literasi Ibu Profesional).
Nah, itu aktivitas Saya dalam memperingati Hari Buku Nasional 17 Mei Tahun 2021 ini. Harapan saya, dengan melakukan ini secara terus menerus, maka aktivitas menulis dan membaca bisa semudah bernapas yang dilakukan begitu saja tanpa berpikir lagi.
Gimana dengan aktivitas kamu untuk memperingati Hari Buku Nasional ini. Semoga bisa menjadi habit baru juga ya…
Tetap semangat dan jangan lupa bahagia.
No Responses