Hari ini Saya merasa tertohok hati membaca postingan kutipan persis seperti di atas dari di salah satu komunitas menulis yang saya ikuti. Bahwa jika saya tidak punya waktu untuk membaca, berarti saya tidak punya waktu atau peralatan untuk menulis. Sesederhana itu, ternyata.
Jadi, untuk tips Menulis kali ini, saya ingin sharing tentang keharusan membaca sebagai salah satu tools untuk menulis.
If you don’t have the time to read, you don’t have the time or the tools to write.
Stephen King
Membaca untuk Menulis
Senada dengan kutipan dari Stephen King, Hernowo yang menulis buku “Mengikat Makna” pernah mengatakan bahwa, membaca dan menulis adalah dua aktivitas yang saling melengkapi. Tak akan bisa menulis tanpa membaca. Dan menurut saya, membaca akan memberi “modal” untuk menulis.
Saya sendiri selalu mengalami, ketika tamat membaca satu buku — entah buku fiksi atau pun nonfiksi — kepala selalu dipenuhi ide-ide baru yang bisa menjadi bahan tulisan maupun project yang baru.
Logikanya, buku adalah kumpulan dari kata dan kalimat. Gabungan kalimat ini akan membentuk sebuah informasi yang menggambarkan pemikiran penulisnya. Bisa jadi pemikiran ini berbeda sama sekali dengan pemikiran kita.
Artinya, informasi yang diberikan tadi, akan menambah isi dari pikiran kita sendiri. Jika terus menerus diisi seperti ini, suatu saat kemungkinan akan meluap juga. Bentuk luapan ini, bisa ucapan, dapat juga berupa tulisan. Dari analogi ini seharusnya bisa ditarik satu benang merah, bahwa semakin banyak membaca, akan semakin banyak pula yang terucap atau dituliskan.
Tuh, kan …
Banyak buku yang Bisa Dipilih
Banyak jenis buku yang bisa dipilih sebagai bahan bacaan, baik fiksi maupun nonfiksi. Juga banyak cara untuk membacanya, jika keuangan Kita tidak memungkinkan untuk memiliki banyak buku fisik. Teman-teman bisa memilih dan membaca banyak buku di platform yang menyediakannya, baik berbayar maupun tidak.
Ini hanya tergantung kekuatan niat untuk membaca, tidak lebih. Semkin kuat keinginan untuk terus membaca, akan semakin kreatif cara-cara yang bisa ditemukan untuk memenuhi keinginan ini.
Buku-buku yang dibaca ini selain sebagai bahan referensi, juga bisa menjadi sumber tulisan. Dengan meresensi buku yang sudah dibaca Kita akan membantu orang lain untuk memilih buku-buku yang ingin dibacanya atau tidak.
Baca Juga: Menjadikan Membaca Buku Seberharga Makan untuk Menopang Hidup
Merupakan Amunisi buat Penulis
Jika menulis diibaratkan sebuah peperangan, layaknya senjata yang membutuhkan amunisi, maka penulis pun membutuhkan membaca sebagai amunisinya. Jadi bisa dibayangkan jika penulis jarang membaca, bisa-bisa senjatanya akan karatan karena jarang digunakan akibat ketiadaan amunisi.
Selain sebagai amunisi, membaca memiliki banyak manfaat bagi penulis. Di antaranya, yaitu:
- Memperluas wawasan
- Tempat belanja ide
- Sarana Meningkatkan keterampilan menulis
- Refreshing sejenak
- Memperkaya kosakata
- Meningkatkan kepercayaan diri
- Membangun komitmen dan konsistensi
Menyediakan Waktu untuk Membaca
Jika satu kegiatan itu penting buat Kita, biasanya mau tidak mau, Kita akan berusaha memberikan waktu untuk melakukannya. Benar atau benar? Jadi, ketika kita merasa tidak memiliki waktu untuk membaca, sama artinya dengan mengatakan bahwa membaca tidak penting buat kita.
Buat orang kebanyakan mungkin boleh saja seperti ini. Tetapi, untuk seorang penulis atau buat mereka yang sedang berlatih menulis, tentu harus lebih dari orang kebanyakan.
Namun, yang kebanyakan terjadi adalah, aktivitas membaca ternyata masih kalah penting dengan kegiatan Literasi yang lain. Atau yang lebih parah, masih lebih penting belanja atau ngobrol tidak jelas ketimbang membaca.
Bagaimana sih menyiasati supaya tetap punya waktu buat membaca? Nah, saya ingin membagikan sedikit tips yang biasa dilakukan.
- Membuat target membaca harian yang ringan agar Kita terbiasa melakukan aktivitas membaca.
- Jangan pasang target terlalu muluk tentang aktivitas membaca. Cukup membuat target yang bisa dilakukan dan membuat kita bahagia bisa mencapainnya. Misalnya, membaca buku 15 menit sehari atau membaca10 halaman sehari dan seterusnya
- Selalu buat catatan setiap menamatkan sebuah buku. Yang akan mengingatkan Kita tentang poin-poin penting yang didapatkan setiap selesai membaca buku. Yang efek lanjutnya akan membuat kita semangat untuk melakukannya
Dalam era teknologi informasi yang terus melesat, terkadang memang menjadikan aktivitas membaca bisa terdistraksi. Namun, tetap hanya mindset Kita yang menganggap membaca itu penting lah yang akan membuatnya penting sehingga berusaha menyediakan waktu untuk melakukannya..
Kamu termasuk yang mana?
Referensi:
- https://www.idntimes.com/life/career/muliyatun-n/7-manfaat-membaca-ini-perlu-kamu-tahu-jika-ingin-jadi-penulis-hebat-c1c2
- https://www.halamanmoeka.com/artikel/10-manfaat-membaca-bagi-penulis
No Responses