Sumber ; Elle.co.id
I like living. I have sometimes been wildly, despairingly, acutely miserable, racked with sorrow, but through it all I still know quite certainly that just to be alive is a grand thing.
~ Agatha Christie – Brainy Quote ~
Saya adalah penggemar berat cerita detektif. Jadi, wajar saja kalau banyak dari koleksi buku saya berisi tema detektif ini. Salah satu yang paling banyak adalah novel detektif karya Agatha Christie.
Selain enak dibaca, banyak pelajaran yang bisa diambil dari buku-buku Agatha.
1. Berawal dari Ide Sederhana
Novel terbaik Agatha Christie menurut saya adalah “Kereta 4.50 from Paddington” karena ceritanya begitu fantastik. Hanya berdasarkan peristiwa pembunuhan yang dilihat temannya — yang ternyata tidak diketahui siapa pun — akhirnya berhasil terungkap dengan cara yang keren pula. Padahal idenya sederhana “keserakahan”.
Sebenarnya tidak hanya judul Itu saja yang menarik minat saya — artinya saya hapal ceritanya luar kepala — tetapi masih banyak lagi judul lainnya. Yang hampir semuanya berawal dari ide yang sederhana. Jadi Itu pelajaran pertama dari tulisan Agatha Christie “Berawal dari ide sederhana”
2. Tiap Tokoh Cerita Punya Karakter Unik
Ini juga yang menurut saya, telah dilakukan dengan baik oleh Agatha Christie. Dia memiliki Tokoh dengan karakter yang unik. Saking uniknya, hanya ada di bukunya, tapi semua orang bahwa itu memang Tokoh Cerita karangannya.
Miss Marple dan Hercule Poirot adalah contoh karakter Unik yang dibangun Agatha Christie yang mendunia, di mana semua orang tahu, bahwa karakter-karakter tadi identik dengan dirinya. Misalnya Miss Marple adalah seorang perawan tua yang cerewet dan teliti, tak ada pembaca yang tahu bahwa Miss Marple adalah tokon karangan Agatha Christie
3. Pantang Menyerah
Menurut artikel “75 Fakta Mengenai Agatha Christie” yang ditulis oleh John Currant, disampaikan bahwa buku pertama Agatha Christie harus menunggu 4 tahun sebelum diterbitkan setelah ditolak oleh 6 penerbit.
Jika nama besar selevel Agatha Christie saja berkali-kali ditolak sebelum diterbitkan, maka kenapa Kita harus langsung menyerah bahkan sebelum berjuang. Jadi, tiru semangat pantang Menyerah Agatha Christie untuk terus semangat menghasilkan karya fenomenal
4. Dia Sering Mendiktekan Ceritanya dan Meminta Orang Lain Mengetikkannya.
Pelajaran yang bisa diambil dari sisi ini adalah bahwa, banyak cara untuk Kita menjadi seorang penulis. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak menulis, apapun tantangannya, sebab semua selalu ada solusinya.
5. Sangat Produktif Menulis sehingga Mendapat Julukan The Queen of Mystery
Agatha Christie selalu aktif menulis. Dia biasa menulis dan menerbitkan dua hingga tiga buku setiap tahun. Bahkan, buku “Absen di Musim Semi” yang ditulisnya dengan nama pena Mary Westmacot hanya dalam waktu 1 pekan. Kebayang, kan hanya satu pekan bisa menghasilkan satu buku baru.
Demikian, beberapa pelajaran yang bisa diperoleh dari membaca buku karya Agatha Christie. Tetapi, berhasil atau tidaknya Kita menuruti langkahnya, hanya Kita sendiri yang bisa memastikannya.
Referensi:
- https://www.agathachristie.com/about-christie/christie-experts/john-curran-75-facts-about-christie
- https://www.bustle.com/p/13-facts-about-agatha-christie-that-are-just-as-surprising-as-her-mystery-novels-8864173
No Responses